Senin, 16 November 2009

Water Proofing dan Perawatannya



Waterproofing merupakan bahan pelapis yang kedap air, sehingga biasa digunakan sebagai bahan untuk mencegah kebocoran.

Waterproofing biasa digunakan selain di atap rumah, biasa juga di gunakan di kolam renang,, clarifier (tempat penampungan air), dak beton, dinding samping rumah.

Jenis Water Proofing, yaitu :
1. Bitumen (Aspal), yaitu : water proofing berbahan baku aspal, berwarna hitam. Cocok di gunakan pada apa saja namun disarankan digunakan dalam ruangan karena bahan baku ini tidak tahan terkena sinar matahari.
2. Cementious (Semen Based), yaitu : water proofing yang berbahan baku bubuk ditambah dengan cairan. Water proofing ini lebih cocok di gunakan di area yang selalu terendam air, seperti clarifier (tempat penampungan air), kolam renang.
3. Elastomeric (Polymer), yaitu : water proofing yang cara penggunaannya di bakar terlebih dahulu, bentuknya seperti karpet (membran), biasanya di gunakan di atap-atap gedung.

Perawatan
1. Dapat diinjak dan dilewati orang setelah 2 hari dan tahan akan benturan ringan setelah 5 hari. Proses pengeringan baru efektif setelah 14 hari dan siap menerima tekanan air (khusus water proofing jenis semen based).
2. Untuk area terbuka, gunakan tenda atau pelindung selama 5 hari sejak pemasangan water proofing khususnya jenis semen based.

Water proofing dapat bertahan sampai dengan 5 (lima) tahun, untuk kemudian dilakukan pelapisan ulang.